Tuesday, November 18, 2008

Kenapa Saya Buat Blog INI

Karena Pada tanggal 18 NOvember 2008, merupakan hari ulang tahun smk negeri 2 sewon yang ke-5 kata pembina upacara 18 NOVEmber 2008 pagi, tepatnya hari ultah sekolahku. UNtuk itu pengurus OSIS yang cuakep dan cuantik mengadakan kegiatan lomba, salah satunya LOmba BLogging. Aku cuma iseng-iseng aja kabarnya juga nyampe sehari sebelumnya, eh padalah aku g' terbiasa dengan blogspot dan kata-kata informal yang aku bikin ini. Karena pikiranku yang jg lg ERROR, aku cari bahan dengan langsung copas tanpa mengedit layaknya editor profesional, maklum nilai bahasa indonesia merah.

Pabrik Gula Madukismo dan Besi Jembatan Sungai Kwai di Thailand


Mengunjungi Pabrik Gula Madukismo, anda akan merasakan nuansa awal era industri. Sebuah bangunan besar berusia tua dengan halaman luas, mesin-mesin kuno serta rel-rel kereta yang menjadi jalan kereta pengangkut tebu akan menyapa dan menguatkan kesan itu. Pabrik ini menawarkan kenikmatan berwisata yang berbeda dengan tempat lainnya. Seluruhnya dikemas dalam Paket Agrowisata Madukismo, anda bisa menikmatinya dengan mendaftar dulu sebagai peserta wisata jauh hari sebelumnya karena paket wisata ini tak bisa dinikmati setiap saat.

Begitu sampai, anda akan disambut di Gedung Madu Chandya yang terletak tak jauh dari areal pabrik. Anda akan mendapat penjelasan tentang proses pembuatan gula dari tebu dan pembuatan spiritus dari hasil samping produksi gula. Sedikitnya, penjelasan yang diberikan akan membantu anda menikmati proses produksi di dalam pabrik. Tak perlu merasa bosan karena penjelasan dikemas secara audio visual sehingga menarik untuk disaksikan.

Perjalanan menggunakan kereta api tua bisa dinikmati usai mendapat penjelasan tentang proses produksi. Anda bisa merasakan nuansa perjalanan dengan kereta pada masa lampau ketika berada di dalam gerbong yang ditarik oleh lokomotif tua bermesin diesel buatan Jerman. Dengan kereta itu, anda akan diantar dari Madu Chandya menuju areal pabrik melewati rel-rel tua dan perkebunan yang ada di dekat pabrik.

Begitu turun dari kereta, anda akan menuju lokasi Pabrik Gula Madukismo. Jika datang pada bulan Mei - September, anda bisa menyaksikan proses produksi gula secara langsung. Produksi gula melewati tahap pemerahan nira untuk mendapatkan sari gula, pemurnian nira dengan sulfitasi, penguapan nira, kristalisasi, puteran gula, dan pengemasan. Sambil mencermati proses produksinya, anda juga bisa melihat mesin-mesin tua yang menjadi alat produksi di pabrik ini.

Keluar dari lokasi produksi gula, anda akan menuju Pabrik Spiritus Madukismo yang terletak di sebelah barat pabrik gula. Di pabrik yang berdiri di pada tahun yang sama dengan pabrik gula ini, anda juga bisa melihat seluruh proses produksi spiritus yang meliputi tahap pengenceran bahan baku, peragian atau fermentasi dan penyulingan. Spiritus dan produk alkohol lainnya yang dihasilkan oleh pabrik ini diolah dari tetes tebu, hasil samping produksi gula.

Meski paket wisata telah usai sehabis mengunjungi pabrik spiritus, anda tak perlu terburu-buru pulang. Masih banyak objek menarik lainnya yang perlu dinikmati, misalnya dengan berkeliling ke wilayah di sekitar pabrik. Anda bisa melakukan napak tilas melewati rel-rel kereta yang dulu digunakan untuk mengangkut tebu dari desa-desa di wilayah Bantul ke lokasi pabrik sambil melihat pemandangan sawah yang hijau. Di wilayah sebelah timur pabrik, anda juga bisa menemui gerbong-gerbong pengangkut tebu yang kini juga sudah tidak terpakai.

Besi-besi bekas dari lokasi pabrik ini pernah diangkut ke Thailand untuk membangun Jembatan Sungai Kwai, jembatan penghubung Thailand dan Burma yang merupakan lokasi pertempuran seru pada masa Perang Dunia ke 2 dan pernah diangkat dalam film The Bridge of the River Kwai yang memenangkan 7 Oscar pada tahun 1957, termasuk Best Movie. Kini, jembatan yang dibangun dari besi-besi bekas di Madukismo menjadi salah satu objek wisata ziarah andalan Thailand karena mengingatkan tragedi penyerbuan oleh Sekutu dan para pekerja romusa.

Jika datang pada awal masa penggilingan tebu (Mei - September), anda dapat menyaksikan ritual cembengan yang diadakan oleh warga sekitar dan karyawan pabrik. Ritual tersebut bertujuan memohon berkat agar proses penggilingan dapat berlangsung dengan lancar. Selama ritual itu berlangsung, anda bisa menyaksikan kirab tebu temanten dan penggilingan pertama, kesenian jathilan, pasar rakyat, penanaman kepala kerbau dan sapi, sesajian, pembacaan ayat-ayat suci Alquran.dan pagelaran wayang kulit selama semalam suntuk. Selesai mengunjungi pabrik ini, anda bisa langsung menuju Desa Wisata Kasongan yang terletak beberapa kilometer ke arah selatan pabrik.

Pasar Gabusan, Surga Kerajinan Bantul

Ada cara lain untuk menikmati karya seni warga Bantul tanpa harus kelelahan menjelajahi setiap dusun yang memproduksinya, yaitu dengan mendatangi Pasar Seni Gabusan. Pasar yang berlokasi di Jalan Parangtritis km 9 ini selama 2-3 tahun terakhir telah menjadi pusat jual beli kerajinan dari seluruh Bantul. Bukan sekedar pasar, Gabusan juga dilengkapi dengan fasilitas lain, seperti tempat jajan, akses teknologi informasi hingga toko kebutuhan sehari-hari.

Sejak awal dibangun, Gabusan dirancang untuk membuka akses pengrajin ke pasar internasional. Karenanya, tak seperti pasar lain, desain pasar yang menampung sekitar 444 pengrajin ini juga bertaraf internasional. Perancangan bangunan pasar ini tak hanya melibatkan arsitek dalam negeri saja, tetapi juga mancanegara, tentu dengan menonjolkan arsitektur lokal. Terbagi dalam 16 los, Gabusan menjual kerajinan dari ragam bahan dasar, mulai dari kulit, logam, kayu, tanah liat hingga eceng gondok.

Tidak hanya itu, Gabusan juga dijadikan sebagai lokasi Bantul Expo yang setiap tahun diadakan pada awal Bulan Agustus.

Tiba di kawasan Pasar seni Gabusan, anda akan disapa oleh gerbang yang didesain sangat menarik. Di gerbang itu, tersedia resto yang akan memanjakan lidah, tempat penyebrangan dan ramp. Bersantap di resto itu, selain menikmati lezatnya hidangan anda juga dapat melihat pemandangan seluruh kawasan Gabusan dari atas. Tak jauh dari wilayah itu, terdapat ruko sebagai pusat informasi sekaligus tempat pelayanan kebutuhan wisatawan. Desain ruko itu sengaja dibuat artistik sehingga memiliki daya tarik tersendiri.

Memasuki los pertama, anda dapat menikmati kerajinan tas yang terbuat dari bahan semacam rotan. Anyaman tas yang sangat rapi memberi kesan kuat dan paduan kain sebagai aksesori akan menjadi nilai tambah yang berarti. Ragam desain tas yang unik sekaligus elegan menjadikannya multifungsi dan bisa dipakai kemana pun. Jenis kerajinan lain yang terdapat di los itu adalah kotak yang terbuat dari anyaman bambu. Meski sederhana secara desain maupun fungsinya, kotak itu tetap memiliki keunikan, apalagi tersedia dalam ragam warna cerah.

Bila hendak berbelanja hiasan di meja ruang tamu berupa tempat lilin, anda dapat mengunjungi los delapan. Bermacam tempat lilin dari berbagai bahan dasar ada di kios-kios los tersebut. Terdapat tempat lilin yang berbentuk seperti mangkuk kecil berwarna coklat dengan hiasan tali di sekelilingnya. Ada pula tempat lilin yang dibuat dari bambu yang dibelah beberapa sisinya sehingga digunakan sebagai bagian kaki dengan hiasan berupa tali juga. Selain memiliki fungsi sebagai wadah lilin sumber penerang, tentu desain yang cantik akan memikat tamu anda di rumah.

Masih berkisar soal hiasan rumah, di los enam dapat dijumpai variasi topeng menarik. Beberapa topeng berbahan dasar kulit ditatah dengan sangat bagus dengan warna menarik. Selain itu, bila senang dengan tanaman hias buatan seperti bunga kayu, tentu guci-guci yang terdapat di los 13 sangat memikat. Terbuat dari bahan kayu maupun tanah liat, biasanya permukaan luar guci tersebut dihiasi oleh motif-motif tertentu. Jika kurang menyukai yang bermotif, tersedia guci yang permukaannya polos dengan desain yang tidak kalah menarik.

Pernak-pernik kecil yang fungsional bagi anda maupun keluarga juga terdapat di pasar ini. Tentu dengan desain yang lebih artistik sehingga memiliki nilai tambah di samping fungsi utamanya. Sebuah pigura, misalnya, banyak yang didesain menarik meski dengan bentuk yang standar. Ada yang bagian pinggirnya dihiasi motif tertentu, misalnya motif seperti naga, sehingga semakin mempercantik. Pernik lain seperti tempat pensil juga terdapat dalam berbagai variasi. Ada sebuah tempat pensil yang berbentuk orang sedang duduk dengan hiasan rambut berwarna putih di bagian kepalanya, sementara lubang tempat pensilnya terdapat di bagian depan. Akan lebih banyak lagi pernak-pernik hasil kreatifitas warga Bantul yang dapat dijumpai, seperti baki (alat penyaji minuman) dengan desainnya yang beragam.

Sebuah pusat informasi yang terdapat di ruko yang terletak di kawasan ini akan membantu anda mencari produk kerajinan yang diinginkan. Di pusat informasi itu, anda bisa melihat detail produk beserta harga dan di kios mana memesan. Terhubung dengan jaringan internet, adanya pusat informasi ini sekaligus memberi petunjuk bagia anda bahwa semua barang yang tersedia di Pasar Seni Gabusan bisa dipesan secara online. Secara bertahap, pusat informasi maupun Pasar Seni Gabusan akan menampung 8015 unit kerajinan yang ada di seantero Bantul. Anda yang tinggal jauh dari Yogyakarta tentu tak perlu repot lagi. Meski pasar ini terkena dampak gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 lalu, namun kerusakan kini sedang diperbaiki. Tanggal 26 Oktober mendatang, rencananya akan diadakan pameran seni di pasar ini yang diikuti sekitar 270 pengrajin.